TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENDIDIKAN BIOLOGI
Pemanfaatan
Multi Media Untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan
Dosen Pengampu : Resyi A. Gani, S.Kom, M.Pd.
Oleh : Khoerunissa (036112017)
Biologi 4/C
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAKUAN
2014
Prof. Dr. Mustaji, M.Pd.
Disajikan dalam seminar AKAL Interaktif di TB. Gramedia EXSPO Surabaya,
Tanggal 29 Januari 2011
Pengantar
Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang
sangat pesat telah berpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan manusia.
Sampai saat ini, menurut TofFler, perkembangan tersebut telah mencapai
gelombang yang ketiga. Gelombang pertama timbul dalam bentuk teknologi
pertanian, dimana era pertanian ini telah berlangsung selama ratusan ribu tahun
yang lalu bahkan sampai sekarang. Gelombang kedua timbul dalam bentuk teknologi
industri, era industri ini telah berlangsung sejak ratusan tahun yang lalu
sampai sekarang. Kini, gelombang ketiga yang ditandai dengan pesatnya
perkembangan teknologi elektronika dan informatika. Perubahan dari era industri
ke era informasi (global) ini hanya berlangsung dalam hitungan waktu tidak
lebih dari setengah abad (Dryden dan Voss, 1999).
Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk
pendidikan dapat dilaksanakan dalam berbagai bentuk susuai dengan fungsinya
dalam pendidikan. Fungsi teknologi informasi dan Pemanfaatan teknologi
informasi dan komunikasi (TIK) untuk pendidikan sudah menjadi keharusan yang
tidak dapat ditunda-tunda lagi. Berbagai aplikasi teknologi informasi dan
komunikasi sudah tersedia dalam masyarakat dan sudah siap menanti untuk
dimanfaatkan secara optimal untuk keperluan pendidikan. Pada kondisi riil, teknologi
informasi dan komunikasi dalam pendidikan nantinya berfungsi sebagai gudang
ilmu, alat bantu pembelajaran, fasilitas pendidikan, standar kompetensi,
penunjang administrasi, alat bantu manajemen sekolah, dan sebagai infrastruktur
pendidikan
Pemanfaatan TIK untuk Pendidikan
Ada berbagai tren yang berkembang dalam pemanfaatan
TIK khususnya dalam konteks sekolah, tentunya dengan memperhatikan ketersediaan
dan kemudahan akses sumber belajar online. Berikut ini adalah tren yang
berkembang sebagaimana disarikan dari artikel Newer Technologies for the
Learning Society (C.Villanueva, 2000).
- Secara
umum, pengintegrasian secara penuh TIK kedalam pendidikan masih sangat
terbatas. Multimedia interaktif atau hypermedia belumlah dimanfaatkan
secara meluas. Aktivitas Online melibatkan internet dan intranet lebih
banyak digunakan untuk keperluan komunikasi daripada sarana pendidikan
interaktif.
- Model
pembelajaran campuran yang baru mulai muncul. Pembelajaran tatap muka dan
aktivitas belajar online, video, multimedia dan sarana telekomunikasi
menunjang berbagai proses pembelajaran, kadangkala dalam bentuk kombinasi
dan kadangkala dalam bentuk yang lebih terintegrasi.
- Pendidikan
jarak jauh sekarang disajikan dalam dua cara yaitu synchronous mode di
mana peserta menggunakan TIK untuk berkomunikasi pada waktu yang bersamaan
dan asynchronous mode di mana para peserta belajar atau berkomunikasi
secara mandiri pada waktu yang berbeda kapan saja mereka online
(anytime-anywhere learning). Dalam kenyataannya pertemuan tatap muka atau
interakasi (synchronous) masih diperlukan untuk menunjang belajar mandiri
dan asynchronous agar belajar dapat lebih efektif. TIK memfasilitasi
interaksi tingkat tinggi antara siswa, guru, dan materi pembelajaran
berbasis komputer. Komunikasi dapat dinamis dan bervariasi sesuai
keinginan siswa dan guru, dan ia dapat terjadi dalam berbagai bentuk
seperti e-mail, mailing list, chat, bulletin board, and konferensi
komputer.
- TIK
sudah menjadi suatu daya penggerak perubahan bidang pendidikan dan mereka
adalah suatu bagian integratif dari kebijakan dan rencana pendidikan
nasional. Bukti yang berkembang menunjukkan semakin banyak negara yang
mulai melengkapi sekolah mereka dengan komputer untuk mencapai reformasi
sekolah atau usaha peningkatan sekolah atau bahkan untuk memberi sekolah
mereka suatu penampilan modern dan bertenologi. Bagaimanapun, dalam posisi
ini banyak pendidik yang melihat teknologi online sebagai suatu jalan
untuk pengajaran, pelajaran, dan praktek penguasaan baru, hanya mempunyai
sedikit informasi tentang potensi dan penggunaan otentik dari ICT dalam
pendidikan. Pengalaman menunjukkan bahwa pengenalan tentang teknologi di
sekolah mengalami tiga fasa, yakni suatu tahap penggantian di mana praktek
tradisional masih terjadi tetapi teknologi baru digunakan; suatu tahap
transisi di mana praktek baru mulai muncul dan praktek lama dipertanyakan;
dan suatu tahap transformasi di mana teknologi memungkinkan praktek baru
dan praktek lama menjadi usang. Jika pendidik meminta dengan tegas atas
penggunapan TIK sebagai pengganti praktek yang ada, mereka tidak dapat
berperan untuk memecahkan permasalahan di bidang pendidikan yang saat ini
mereka temui.
- Pengenalan
TIK di sekolah telah membawa suatu sikap yang lebih positif terhadap
sekolah pada diri siswa. Karena TKI dan belajar berbasis web menawarkan
keaneka ragaman yang lebih besar dari tujuan, proyek, aktivitas, dan
latihan dalam pembelajaran dibanding kelas tradisional, minat dan motivasi
siswapun meningkat secara nyata. Para guru dan siswa terangsang karena pengajaran
menjadi lebih dinamis yang memperluas visi mereka seperti halnya akses ke
bahan belajar dan perangkat lunak bidang pendidikan yang bermutu tinggi.
Lebih dari itu, para guru kelihatannya termotivasi untuk mengajar dengan
lebih kreatif. Portal pembelajaran menghubungkan para guru kepada sejumlah
racangan pelajaran, panduan guru, dan soal-soal latihan siswa yang
ditempatkan di Internet oleh institusi pemerintah, LSM, dan institusi
pendidikan.
- Kelas
online cenderung untuk menjadi lebih sukses jika TIK dikombinasikan dengan
suatu ilmu pendidikan yang tepat. Gelanggang pendidikan dari pembelajaran
online masih sangat muda. Saat banyak institusi yang menawarkan kursus
online, pemahaman mendalam tentang isu pedagogis yang berhubungan dengan
pendidikan online masih belum diselidiki secara mendalam. Banyak kursus
online yang hanya halaman web dikombinasikan dengan e-mail dan ruangan
chatting tanpa landasan pedagogis. Pengalaman-pengalaman sukses
menunjukkan bahwa telah ada suatu penurunan dari aktivitas dipandu guru
seperti halnya penurunan jumlah pembelajaran tatap muka dan bergerak ke
arah aktivitas yang berbentuk proyek dan pembelajaran mandiri sebagai
hasil pemanfaatan TIK.
- Pembelajaran
online memungkinkan siswa mempunyai kendali lebih besar terhadap kegiatan
dan isi pembelajaran. Lingkungan online mennempatkan siswa di
tengah-tengah pengalaman belajar. Pada pembelajaran tradisional,
pengulangan digunakan berkali-kali dengan memperkenalkan informasi yang
sangat serupa dalam format berbeda atau dengan menanyakan pertanyaan yang
sama dengan cara yang berbeda. Padahal banyak siswa tidak suka latihan
yang berulang-ulang. Internet mendorong siswa untuk menggali informasi dan
contoh praktis. Hypermedia dan multimedia memudahkan pendekatan yang belum
pernah terjadi pada pembelajaran tradisional. Internet mempromosikan suatu
alternatif jenis belajar dengan melakukan (learning by doing) di manapara
siswa diminta untuk melakukan proyek yang berhubungan dengan situasi hidup
nyata. Teknologi menyampaikan informasi dengan penekanan pada penciptaan
dan explorasi aktif terhadap pengetahuan dibandingkan transfer informasi
searah, yang memungkinkan siswa tersebut untuk menggunakan secara penuh
kemampuan kognitif mereka sendiri.
- Corak
interaktif sumber belajar memungkinkan siswa untuk terus meningkatkan
keterlibatannya dengan pengembangan isi dan dengan demikian berperan dalam
suatu situasi belajar yang lebih otentik. Sebagai contoh, para siswa dapat
mengakses perpustakaan maya di seluruh dunia. Dengan demikian mereka
mempunyai akses ke sejumlah besar informasi dan sumber belajar yang luas
yang tidak dapat dicapai dalam seting pembelajaran yang tunggal. Sejauh
yang terkait dengan guru, sejumlah besar sumber belajar yang diletakkan di
Internet telah membantu guru dalam menghadapi tantangan mengajar
sehari-hari. Para guru dapat saling betukar rencangan pembelajaran, teknik
pedagogis, dan strategi yang berhubungan dengan isu-isu dan permasalahan
umum.
- Pembelajaran
online menyediakan perkakas teknis yang membuat belajar lebih mudah. Sebagai
contoh, bahasa yang digunakan untuk mencari informasi dan bahan belajar
adalah segera dan intuitif. Bahasa tersebut tidaklah harus dipelajari oleh
pemakai dan dapat diadopsi dengan usaha minimal. Tatabahasa Dan sintaksis
dasar dapat digunakan sebagai instrumen untuk mencari dan memperoleh
informasi. Pengintegrasian komunikasi dan authoring tools, bersama dengan
alat penghubung clickto-connect telah berhasil dengan mantap mempermudah
proses mengecek email, mengakses data, dan pengaturan atas koneksi
konferensi komputer. Teknologi simulasi tau visualisasi dapat membantu
siswa untuk belajar sistem yang kompleks dengan cara yang lebih kongkrit.
Komunikasi percakapan berbasis komputer (Computer Mediated Chatting = CMC)
dan bulletin board dapat melengkapi pertemuan tatap muka.
- Pendidikan
dan pelatihan guru sekarang meliputi pembelajaran kolaboratif dan just-intime.
TIK membuka suatu dunia yang utuh dari belajar sepanjang hayat melalui
pendidikan jarakjauh, pembelajaran asynchronous, dan pelatihan atas permintaan.
TIK cukup fleksibel untuk memperkenalkan kursus baru sebagai jawaban
langsung atas permintaan yang semakin meningkat.
- TIK
membantu memecahkan isolasi profesional yang banyak diderita para guru.
Dengan TIK, mereka dapat dengan mudah berhubungan dengan para profesional
lain, rekan kerja, penasihat, universitas dan pusat keahlian, dan dengan
sumber belajar. Para guru kini menerbitkan bahan belajar yang mereka
kembangkan di Internet dan berbagi pengalaman mengajar mereka dengan guru
lainnya.
- Penggunaan
jaringan komputer untuk mempromosikan aktivitas belajar berkelompok
menjadi semakin lebih populer. Teknologi komputer dalam pendidikan
bergerak dari belajar mandiri ke metode belajar jarak jauh berkelompok.
Dengan menggunaan perangkat komunikasi berbasis komputer dan kelompok
belajar berbasis web, siswa dapat menerapkan pengetahuan yang dimiliknya
dengan mengkombinasikan usaha mereka untuk mengembangkan suatu aktivitas
atau proyek. Belajar koperatif melalui komputer mempunyai efek positif
atas kinerja tugas kelompok, prestasi individu, dan sikap terhadap belajar
kolaboratif.
- Universitas
sedang memasuki fase kemitraan dengan sektor swasta, terutama sekali
industri teknologi informasi, dalam rangka membantu menjaga kelangsungan
hidup operasi dan keuangan dari program pendidikan berbasis TIK. Semakin
banyak sekolah menyadari bahwa berhubungan dengan sektor bisnis tidak akan
mengancam sistem persekolahan. Yang lain melihat suatu keuntungan dalam
capitalising atas produk dan jasa pendidikan mereka. Persekutuan belajar
di penyampaian produk dapat menawarkan berbagai manfaat, seperti
pengurangan biaya-biaya pengembangan latihan, berbagi biaya-biaya
penelitian dan pengembangan yang bersama, atau berbagi database dan isi
perpustakaan.
- TIK
meningkatkan fungsi perpustakaan dan mengubah peran pustakawan secara
hakiki. Sekolah tidak perlu melanjutkan penderitaan atas kelangkaan
pendukung perpustakaan dengan memanfaatkan sumber belajar yang kaya yang
tersedia di Internet.
Upaya Pemberdayaan Internet untuk pendidikan
Saat InI dunia telah berada dalam era komunikasi
instan atau dikenal pula sebagai era informasi. Era informasi ditandai oleh
pesatnya perkembangan dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK),
khususnya komputer dan internet. Internet merupakan jaringan global yang
menghubungkan beribu bahkan berjuta jaringan komputer (local/wide areal
network) termasuk komputer pribadi (stand alone), yang memungkinkan setiap
komputer yang terhubung kepadanya bisa saling melakukan komunikasi satu sama
lain. Sebenarnya, internet awalnya lahir untuk suatu keperluan militer di
Amerika Serikat. Pada awal tahun 1969 Advanced Research ProjectAgency (ARPA)
dari Departemen Pertahanan Amerika Serikat, membuat suatu eksperimen
jaringan yang diberi namaARPAnet untuk mendukung keperluan penelitian (riset)
kalangan militer. Tetapi dalam perkembangan selanjutnya jaringan ini
dipergunakan untuk keperluan riset perguruan tinggi, yang dimulai dengan
University of California, Stanford Research Institute dan University of Utah
(Cronin, 1996). Fasilitas aplikasi Internet cukup banyak sehingga mampu
memberikan dukungan bagi keperluan militer, kalangan media massa, kalangan
bisnis, maupun kalangan pendidikan.
Dalam kaitan pemanfaatannya untuk pendidikan, Ashby
(1972) seperti dikutip oleh Miarso (2004), menyatakan bahwa dunia pendidikan
telah memasuki revolusinya yang kelima. Revolusi pertama terjadi ketika orang
menyerahkan pendidikan anaknya kepada seorang guru. Revolusi kedua terjadi
ketika digunakannya tulisan untuk keperluan pembelajaran. Revolusi ketiga
terjadi seiring dengan ditemukannya mesin cetak sehingga materi pembelajaran
dapat disajikan melalui media cetak. Revolusi keempat terjadi ketika
digunakannya perangkat elektronik seperti radio dan televisi untuk pemerataan
dan perluasan pendidikan. Revolusi kelima, seperti saat ini, dengan
dimanfaatkannya teknologi komunikasi dan informasi mutakhir, khususnya komputer
dan internet untuk pendidikan. Revolusi ini memberi dampak terhadap beberapa
kecenderungan pendidikan masa depan. Beberapa ciri tersebut, menurut Ashby
seperti dikutip oleh Miarso (2004) adalah sebagai berikut:
- Berkembangnya
pembelajaran di luar kampus sebagai bentuk pendidikan berkelanjutan.
- Orang
memperoleh akses lebih besar dari berbagai sumber belajar.
- Perpustakaan
sebagai pusat sumber belajar menjadi ciri dominant dalam kampus.
- Bangunan
kampus berserak (tersebar) dari kampus inti di pusat dengan kampus satelit
yang ada di tengah masyarakat.
- Tumbuhnya
profesi baru dalam dalam bidang media dan teknologi.
- Tuntutan
terhadap lebih banyak belajar mandiri.
Kecenderungan lain, seperti diungkapkan oleh Ryan et
al (2000) adalah sebagai berikut:
- Teknologi
yang ada saat ini dapat mentransformasi cara pengetahuan dikemas,
disebarkan, diakses, diperoleh dan diukur. Sehingga merubah cara produksi
dan penyampaian materi dari cetak dan analog ke dalam bentuk digital dalam
bentuk DVD, CD-ROM, maupun bahan belajar on-line berbasis web lainnya.
- Orang
akan lebih memilih metode belajar yang lebih luwes (flexible), mudah, dan
sesuai dengan kebutuhan dan kondisinya masing-masing. Sehingga memicu
terjadinya pergeseran pola pendidikan dari tatap muka (konvensional)
kearah pendidikan yang lebih terbuka. Dengan adanya teknologi internet ini
sistem penyampaian dan komunikasi (delivery system and communication)
antara siswa dengan guru, guru dengan guru atau siswa dengan siswa dapat
dilakukan dengan berbagai bentuk dan cara, baik secara bersamaan
(synchronous) maupun (asynchronous). Beberapa bentuk komunikasi yang dapat
dilakukan antara lain adalah sebagai berikut (Purbo, 1997):
- Dialog
elektronik (chatting); dialog elektronik adalah percakapan berbasis teks
yang dapat dilakukan secara online dalam waktu bersamaan (synchronous)
antara dua atau lebih pengguna internet. Contoh aplikasi dalam konteks
pendidikan tinggi, dialog elektronik dapat digunakan untuk proses
komunikasi antara dosen dengan beberapa orang mahasiswanya dalam
mendiskusikan suatu topik perkuliahan tertentu.
- Surat
elektronik (e-mail); surat elektronik merupakan suatu bentuk komunikasi
tidak bersamaan (asynchronous) yang memungkinkan terjadinya komunikasi
antara mahasiswa dengan dosen atau mahasiswa dengan mahasiswa lain melalui
surat yang disampaikan secara elektronik melalui internet. Berbeda dengan
chatting, dengan cara ini umpan balik yang diperoleh mungkin tertunda.
- Konferensi
kelompok melalui surat elektronik (mailing list); Mailing list merupakan
perluasan dari e-mail dimana seseorang dapat mengirim pesan kepada
sekelompok orang tertentu yang telah terdaftar untuk bergabung dalam
kelompok diskusi. Sebagai contoh, seorang dosen memiliki daftar mahasiswa
yang tergabung dalam kelompok mata kuliah tertentu. Pemberian tugas dan
diskusi dapat dilakukan melalui fasilitas seperti ini.
- Konferensi
jarak jauh (teleconference); konferensi jarak jauh dapat berupa konferensi
audio maupun konferensi video. Kedua konferensi ini dapat dilakukan dengan
cara "point to point" atau "multi point". Cara pertama
dilakukan dalam dua tempat. Sedangkan cara kedua dilakukan dalam lebih
dari dua tempat. Sebagai contoh, seorang guru dari sekolah tertentu dapat
mendiskusikan suatu topik tertentu kepada siswa di beberapa sekolah lain
dalam waktu bersamaan.
Edukasi.Net
Sebelum menjawab mengapa, terlebih dahulu perlu
dijelaskan apa yang dimaksud dengan EdukasiNet. Mengingat potensinya yang
sangat luar biasa, seperti dijelaskan di atas, EdukasiNet hadir sebagai upaya
memberdayakan potensi internet untuk kebutuhan pendidikan. Lebih tepatnya,
EdukasiNet hadir sebagai sebagai salah satu media jaringan sekolah (schoolnet)
di Indonesia. Jaringan sekolah adalah suatu kegiatan komunitas sekolah
(guru, siswa, atau tenaga pendidik dan kependidikan lain) yang dimediasi oleh
internet sebagai sarana komunikasi atau bertukar informasi satu sama lain.
Terjadinya pertukaran informasi yang mudah dan cepat tanpa terbatas ruang dan
waktu melalui program jaringan sekolah ini memungkinkan terjadinya komunitas
masyarakat informasi (knowledge-based society) dalam lingkup sekolah. Di
masa mendatang diharapkan terjadi jaringan sekolah yang tidak hanya terjadi
dalam skala lokal (nasional), tapi dalam skala yang lebih luas, yaitu regional
dan internasional. Jadi,
EdukasNet adalah program jaringan sekolah yang
dikembangkan oleh Pustekkom yang berfungsi sebagai 1) wahana komunikasi lintas
sekolah; 2) wadah sumber belajar; dan 3) wahana berbagi informasi antar sekolah
di Indonesia. Sebagai portal pendidikan, EdukasiNet dapat diakses oleh siapa
saja, di mana saja dan kapan saja melalui url: http://www.e-dukasi.net. Dengan tiga peran utama tersebut, maka
EdukasiNet dapat berfungsi atau memerankan diri sebagai jaringan sekolah (schoolnet).
Mengapa EdukasiNet dikembangkan? Alasan pertama adalah
untuk menjawab adanya kenyataan bahwa sampai dengan tahun 2002, sulit sekali
ditemukan herbagai bahan belajar berbasis web yang berbahasa Indonesia dan
sesuai dengan kurikulum. Saat itu, beberapa jaringan sekolah telah dikembangkan
diantaranya adalah "Sekolah Online", `guru Online’. ’Jaringan
Informasi Sekolah’, dan lain-lain. Tapi, sebagian besar belum menyediakan bahan
belajar (content) yang sesuai dengan kurikulum. Alasan kedua, internet
memungkinkan untuk dapat mendistribusikan informasi dengan cepat tanpa mengenal
ruang dan waktu. Oleh sebab itu, pengalaman (best practices), ide,
peristiwa/berita atau informasi lain berkaitan dengan pendidikan dan atau
pembelajaran yang berasal dari suatu sekolah, guru, ahli dan lain-lain juga
memungkinkan didistribusikan dengan cepat melalui internet. Alasan ketiga,
dengan media internet, tidaklah mustahil antara guru dengan guru di sekolah
yang berbeda, antara ahli, siswa dengan guru di tempat berbeda dapat saling berkomunikasi
baik secara langsung (synchronous) maupun tertunda (asynchronous) untuk
mendiskusikan suatu topik/ tema tertentu. Sehingga pertukaran pengetahuan dapat
terjadi dan terdistribusi dengan cepat ke banyak sasaran secara efisien.
EdukasiNet dirancang untuk dapat melakukan hal ini.
Terjadinya pertukaran informasi yang mudah dan cepat
tanpa terbatas ruang dan waktu melalui program jaringan sekolah (EdukasiNet)
ini memungkinkan terjadinya komunitas masyarakat informasi (knowledge-based
society) dalam lingkup sekolah. Ketiga hal tersebut merupakan tujuan utama
(ultimate goal) dikembangkannya EdukasiNet.
Sebenarnya, EdukasiNet lahir setelah melalui beberapa
proses kajian ilmiah sejak tahun 2002. Pada bulan Juni tahun 2002, pengembangan
EdukasiNet diawali dengan penggalangan ~ dukungan dari lingkungan Depdiknas
seperti Direktorat Pendidikan Menengah Umum, dan Direktorat Menengah Kejuruan
serta dari kalangan luar Depdiknas seperti Divisi Risti PT. Telkom, Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet
Indonesia (APJII), Jaringan Informasi sekolah (JIS), ICT Watch, dan media massa
yang bergerak dalam bidang teknologi informasi. Kegiatan tersebut kemudian
diikuti dengan serangakaian kegiatan penyelenggaraan seminar e-learning pada
tanggal 2 Juli 2002.
Sebagai portal yang dinamis, EdukasiNet akan
senantiasa terus mengalami perbaikan sepanjang waktu sesuai dengan kebutuhan
dan perkembangan teknologi itu sendiri. Lantas ; apa manfaat EdukasiNet bagi
para penggunanya? Manfaat EdukasiNet dapat dijelaskan ; sebagai berikut:
1. Sebagai Sumber Bahan Belajar:
- guru
dan siswa dapat memperoleh berbagai bahan belajar yang meliputi bahan
belajar yang berkaitan dengan semua mata pelajaran untuk SD, SMP dan SMA,
modul online, pengetahuan populer, berita serta artikel pendidikan dengan
cara mengunduh (mendownload) atau memanfaatkannya langsung dalam
kelas;
- siswa
dapat menguji kemampuan/kompetensi semua mata pelajaran yang dipelajarinya
secara online;
- guru
dapat memperoleh informasi mengenai teknik dan tips dalam belajar dan
membelajarkan siswa;
- guru
dapat berbagi ilmu dengan guru lain dengan cara mengirimkan karyanya
berupa bahan belajar berbasis web ke administrator EdukasiNet untuk di-upload;
2. Sebagai Sarana Komunikasi dan Kolaborasi Lintas
Sekolah
- Sekolah
memperoleh ruang (space) untuk menampilkan web site sekolahnya
masingmasing sebagai sub domain EdukasiNet;
- Guru
dapat mengirimkan ide, pengalaman, karya ilmiah atau berita pendidikan ke
- Siswa
dapat berkomunikasi, berbagi ide dan pengalaman dengan sesama siswa dari
- Guru
dapat berkomunikasi, berbagi ide dan pengalaman dengan sesama guru dari
sekolah lain di Indonesia secara online dengan memanfaatkan fasilitas
forum guru (melalui e-mail, millist atau chatting);
- adminstrator
EdukasiNet untuk dipublish dalam feature artikel dan news EdukasiNet;
- sekolah
lain dengan memanfaatkan fasilitas forum siswa.
Fasilitas/Feature EdukasiNet
Sumber Bahan Belajar (Learning Resource)
EdukasiNet menyediakan sumber belajar yang dirancang
secara khusus dan dapat diakses dan atau di download secara gratis.
Sumber belajar ini terdiri dari materi pokok, modul online, pengetahuan
populer, serta teknik dan tips mengajar.
- Materi
Pokok, yaitu
bahan belajar yang meliputi semua mata pelajaran untuk SD, SMP, SMA atau
yang sederajat dan sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Materi pokok ini
dikembangkan secara bertahap, antara lain mata pelajaran Matematika,
Fisika, Kimia, Biologi, Bahasa Inggris, dan mata pelajaran lainnya.
- Modul
Online ini
dirancang untuk siswa dan guru SMP-SMATerbuka dalam versi digital,
sehingga mereka dapat mengambil/mencetak modul sesuai dengan kebutuhan.
Namun siapapun Anda dapat memanfaatkan modul ini seperti mereka.
- Pengetahuan
Populer, berisikan
informasi praktis yang dikemas dengan gaya yang khas dan ringan. Topik
yang disajikan dipilih yang populer dan bermanfaat bagi masyarakat.
Topik-topik tersebut terhimpun dalam rubrik tertentu yang dibutuhkan
pengguna. Di sini Anda dapat memilih rubrik yang menarik sesuai selera
Anda. Rubrik tersebut antara lain Fotografi, Elektronika, Otomotif dan
Teknologi Informasi, Lingkungan Hidup, Kesehatan, Fenomena Alam, Kiat
Belajar, dll. Pengguna yang mempunyai bahan/informasi yang menarik untuk
dimuat dalam rubrik ini dapat disampaikan kepada Admin EdukasiNet.
- Uji
Kemampuan, berupa
soal-soal latihan yang disusun berdasarkan standar kompetensi yang ada
pada kurikulum sekolah. Di sini pengguna (khususnya siswa SD, SMP dan SMA
atau yang sederajat) dapat berlatih mencoba sejauhmana penguasaan materi
pelajaran di sekolah.
Interaksi Komunitas
Forum komunitas ini dirancang sebagai wahana tukar
informasi antar pengguna EdukasiNet. Guru, siswa, mahasiswa, orang tua,
pakar/praktisi atau siapapun yang peduli dengan pendidikan dapat bergabung
secara aktif di sini. Interaksi komunitas ini dapat dilakukan dalam berbagai
bentuk sebagai berikut:
- Forum, Interaksi didalam forum ini
dirancang untuk komunikasi antar guru dengan guru lain, siswa dengan siswa
lain, guru dengan siswa dalam bentuk diskusi atau tukar informasi,
pemikiran, saran, mata pelajaran, dan lainnya. Namun forum ini juga
terbuka bagi siapapun yang peduli dengan pendidikan untuk aktif memberikan
sumbangan pemikiran dalam meningkatkan mutu pendidikan.
- Chatting
Fasilitas
ini memungkinkan pengguna dapat melakukan dialog secara elektronik (chatting)
secara langsung dengan pengguna lain di tempat yang berbeda secara real
time.
lnfo
Fitur ini menyediakan layanan berupa artikel, news,
event, dan web sekolah. secara lebih rinci, berbagai layanan dalam fitur ini
dapat dijelaskan sebagai berikut:
- Artikel
Fitur
ini menyediakan layanan artikel yang lebih difokuskan pada topik
pendidikan dan informasi lainnya yang terkait dengan pendidikan. Melalui
fasilitas ini pengguna tidak hanya berkesempatan membacanya, tetapi juga
dapat men-downloadnya secara bebas dan gratis. Pengguna juga bisa
menyumbangkan buah pikiran/tulisan ini dan dikirim melalui administrator
EdukasiNet.
- News EdukasiNet menyediakaan
fasilitas berita (news) yang dirancang dari, oleh, dan untuk pengguna.
Oleh karena itu partisipasi aktif pengguna sangat menentukan dinamika feature
ini.
- Kalender
Kegiatan (Event) Fitur ini menyajikan informasi/berita tentang
kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh pengelola, ataupun oleh
komunitas EdukasiNet khususnya sekolah.
- Web
Sekolah EdukasiNet
menyediakan fasilitas informasi tentang sekolah yang merupakan anggota
(user member) dari EdukasiNet. Informasi ini tersimpan dalam
aplikasi dan server EdukasiNet serta dapat diisi atau diedit oleh sekolah
yang menjadi anggota.
Pola Pemanfaatan Bahan Belajar EdukasiNet di Sekolah
Bahan belajar yang ada di EdukasiNet dapat
dimanfaatkan, khususnya oleh guru dan siswa dalam berbagai cara/pola sesuai
dengan situasi dan kondisi sekolah, guru maupun siswanya itu sendiri. Ada empat
alternatif pola pemanfaatan EduaksiNet di sekolah, yatu: 1) pola pemanfaatan
langsung (di lab komputer); 2) pola pemanfaatan di kelas; 3) pola penugasan;
dan 4) pola individual.
- Pola
Pemanfaatan Langsung (di Lab Komputer): Pola ini dapat dilakukan oleh sekolah yang telah
memiliki lab komputer yang terhubung langsung A dengan internet. Siswa
dapat secara individu (satu siswa satu komputer) dengan bimbingan guru
mempelajari topik pelajaran tertentu. Bila jumlah komputer di lab tidak
memungkinkan untuk belajar secara individu, siswa dapat belajar secara
kelompok (antara 2 - 4 orang per komputer).
- Pola
Pemanfaatan di Kelas: Apabila sekolah belum memiliki lab komputer,
namun mempunyai sebuah LCD projector dan sebuah komputer (desktop/laptop)
yang tersambung ke internet, maka pemanfaatannya dapat dilakukan dengan
cara presentasi dan diskusi kelas. Bila komputer di kelas tidak terhubung
ke internet, sebelumnya guru dapat men-Download terlebih dahulu topik
pelajaran tertentu yang dibutuhkan dari EdukasiNet, kemudian
dipresentasikan secara offline melalui LCD Projector di kelas. Untuk pola
yang kedua ini, disarankan guru terlebih dahulu mengidentifikasi dan
mendownload topik-topik yang dibutuhkan untuk kemudian dimanfaatkan di
kelas. Bahan belajar yang ada di EdukasiNet dapat didownload secara gratis
oleh siapa saja, kapan saja dan dimana saja.
- Pola
Penugasan: Pola
ini dapat dilakukan untuk sekaligus mengembangkan ICT Literacy siswa.
Siswa, baik secara kelompok maupun individual diberikan tugas untuk
menelusuri bahan belajartertentu di situs EdukasiNet (http:///www.e-dukasi.net)atau
situs lain, kemudian siswa tersebut mempresentasikan dan mendiskusikan
hasil karyanya tersebut di kelas atau siswa mengumpulkan tugasnya dalam
bentuk tulisan, gambar, grafik dan lain-lain dengan memanfaatkan aplikasi
komputertertentu (seperti MSWord, MS Powerpoint, Coreldraw, dll.). Untuk
pola ini, disarankan guru yang menugaskan telah menelusuri dan menentukan
alamat situs yang harus dibuka oleh siswa.
- Pola
Pemanfaatan Individual: Yang dimaksud dengan pola individual disini
adalah siswa atas inisiatif sendiri dibebaskan mengeksplorasi semua bahan
belajar (baik materi pokok, pengetahuan populer, modul online, maupun uji
kemampuan) yang ada dalam EdukasiNet. Siswa dapat mengakses EdukasiNet di
sekolah, Warnet, atau rumah sesuai dengan kondisi masing-masing.
Penutup
EdukasiNet adalah portal jaringan sekolah yang
dikembangkan oleh Pustekkom yang berfungsi sebagai 1) wahana komunikasi lintas
sekolah; 2) wadah sumber belajar; dan 3) wahana berbagai informasi antar
sekolah di Indonesia. EdukasiNet dapat diakses melalui url: http://www.e-dukasi.net. Sebagai portal jaringan sekolah, EdukasiNet menyediakan 1)
bahan belajar (meliputi materi pokok, pengetahuan populer, modul online, dan
uji kompetensi); 2) forum (meliputi forum diskusi untuk semua mata pelajaran,
chatting dan milis; dan 3) informasi (yang meliputi artikel, berita, kalender
kegiatan (event) dan web sekolah).
Sampai tanggal 28 Desember 2005, telah tercatat
sebanyak 500.000 orang yang telah mengunjungi EdukasiNet. Disamping itu,
tercatat 4.282 anggota aktif pengguna EdukasiNet. Jumlah ini masih sangat
sedikit dibandingkan dengan portal lain yang telah maju seperti
ilmukomputer.com, dan yang lainnya. Namun demikian, bagi mereka yang telah
memanfaatkan EdukasiNet memberikan pendapat yang positif terhadap kehadiran
EdukasiNet (37% menyatakan sangat baik dan 30% menyatakan baik). Sementara itu,
jumlah bahan belajar yang telah diupload sebanyak 55 judul materi pokok, 79
judul modul online, dan 150 judul pengetahuan populer. Ke depan diharapkan
EdukasiNet tidak hanya menyediakan bahan belajar untuk SMA saja, tapi juga
untuk SMP dan SD. Untuk mempercepat peningkatan jumlah bahan belajar,
diharapkan bahan belajar tidak hanya diproduksi oleh Pustekkom saja tapi juga
dari guru atau komunitas pendidikan lainnya. Begitu pula halnya dengan artikel
dan berita. Sementara itu, model musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) dimasa
mendatang dapat terjadi melalui forum diskusi per mata pelajaran yang ada dalam
portal EdukasiNet. Sehingga diskusi (pertukaran informasi) dapat terjadi secara
online tanpa harus berkumpul di satu tempat tertentu. Bahan belajar yang ada
dalam EdukasiNet dapat dimanfaatkan secara fleksibel sesuai dengan kondisi
sekolah. Bahan belajar yang ada dalam EdukasiNet dapat dimanfaatkan dengan: 1)
pola pemanfaatan langsung di lab komputer; 2) pola pemanfaatan di kelas; 3) pola
penugasan; mupun 4) pola individual. Semua bahan belajar tersebut dapat didownload
secara gratis oleh guru, siswa atau siapapun yang membutuhkan.
Namun demikian, dalam pemanfaatannya di lapangan,
masih terdapat beberapa tantangan yang dihadapi untuk dapat membuat portal
jaringan sekolah EdukasiNet ini berjalan dengan baik dan dinamis. Tantanga
pertama adalah belum adanya relawan sebagai moderator untuk forum diskusi.
Forum diskusi ini sebenarnya dikelompokkan berdasarkan mata pelajaran.
Misalnya, forum diskusi untuk mata pelajaran matematika, fisika, kimia dan mata
pelajaran lain. Sampai saat ini diskusi yang terjadi masih belum terarah atau
tidak fokus pada topik/ tema tertentu. Sehingga, walaupun telah terjadi diskusi
satu sama lain, tapi apa yang didiskusikan masih tidak menentu. Begitu pula
halnya dengan forum diskusi mata pelajaran yang lainnya. Tantangan kedua adalah
belum banyaknya guru (user EdukasiNet) yang mengirimkan artikel ilmiah
berkaitan dengan pengalaman atau hasil penelitian yang berkaitan dengan
pendidikan atau lebih khusus berkaitan dengan pembelajaran untuk mata pelajaran
tertentu. Tantangan terakhir adalah kendala teknis yang klasik dihadapi seperti
1) sulitnya akses internet karena mahal dan kecepatan akses yang kurang
memadai; 2) kebijakan sekolah yang belum mendukung; 3) tenaga guru yang
menguasai komputer dan internet yang masih rendah; serta 4) anggaran sekolah
yang masih rendah. Akhirnya, pemanfaatan internet di sekolah belum menjadi
skala prioritas mengingat masih banyak kebutuhan lain yang lebih dianggap
prioritas dibandingkan dengan internet dan lab komputer.
Sumber Kepustakaan
- Rusjdy
S. Arifin. 2005. Jejak Langkah Perkembangan Teknologi Pendidikan di
Indonesia. Jakarta: Pustekkom Diknas
- Uwes
Anis Khaeruman. 2005. Edukasi net di Indonesia. Jakarta: Pustekkom
Diknas
- Yusufhadi
Miarso. 2004. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta:
Pustekkom Diknas